Pertanian di Perancis

Saya cukup kagum ketika melihat area pertanian yang luas di sini. Pertama kali saya melihatnya dalam perjalanan dari Paris ke Nancy dengan naik TGV (Train de Grande Vittesse). TGV adalah salah satu alat transportasi kereta rel dengan kecepatan tinggi (grande vittesse). Semacam Shinkanshen-nya di Jepang. Konon negara-negara yang mempunyai kereta dengan teknologi yang sama adalah Jerman dan China. Untuk perjalanan Paris Nancy yang mungkin sekitar 400-500 km  bisa dicapai dengan waktu 1 jam 40 menitan. Jadi memang ini kereta cepat dengan tarif sekali jalan bisa 50-60 Euro atau sekitar 700-720 ribu Rupiah.

Tapi yang saya tidak mengerti, sepertinya ongkos segitu tidaklah mahal untuk orang-orang sini. Sebab saya lihat banyak orang pekerja yang menggunakan jasa TGV ini. Sepertinya mereka dari golongan masyarakat biasa. Mungkin tarif segitu sama dengan kerja setengah hari untuk pekerjaan biasa di sini? Saya tidak tahu.

Continue reading

Mont Saint Michel

Kalau kata Pak Rus (nama lengkapnya apa ya?), guru bahasa Perancis labschool Jakarta, yang kebetulan mendapat kamar yang sama di hotel Saint Malo, yang membawa rombongannya di Summer Course ini juga, walau hanya seminggu, bahwa “Mont” adalah singkatan dari “montagne” alias gunung atau bukit barangkali (karena ukurannya tidak terlalu besar). Bisa dipahami karena Mont St Michel ini dari kejauhan tampak seperti bukit yang dibikin di atasnya bangunan-bangunan. Jadilah bukit berbangunan dan bukan bukit berbunga. 🙂

Continue reading

Cheanonceau

Banyak yang mengatakan bahwa Cheanonceau (=senongso) adalah kastil yang paling cantik di antara semua yang ada. Ukurannya tidak sebesar Chambord, tetapi di sini terdapat taman bunga yang indah dan bangunannya memang indah dengan dikelilingi sungai (?) seperti yang sering kita lihat di film-film. Tetapi yang paling pokok bahwa, kita bisa melihat isi dari kastil tersebut.

Semua ruang bisa dilihat, dari mulai kamar para raja sampai ke dapur tempat mencincang daging misalnya. Lukisan-lukisan di sana pun lengkap. Termasuk dipajang lukisan dari Raja Louis XIV yang sangat terkenal itu. Raja yang mengatakan bahwa “L’état c’est moi” (=leta semwa, negara adalah saya) dikarenakan kekuasaan raja yang absolut.

Continue reading

Bonne Santé

Entah mengapa hari ini badan serasa tidak fit. Menggigil, apalagi dari tadi pagi hujan terus menerus. Dingin sekali. Saya baru mengerti kalau udara di daratan Eropa ini tidak selalu bersahabat dengan kita yang terbiasa hidup di bawah kehangatan sinar matahari.

Tadinya saya pikir tidak akan mengikuti kelas hari ini. Tetapi tampaknya banyak hal penting yang harus diikuti. Paling tidak saya akan terus ikut kuliah wajib, 3 mata pelajaran (Grammaire, Litterature dan Press). Sisanya, saya harus sadar diri, alias tidak ikut. Toh di sini saya tidak ada target apa-apa, selain belajar bahasa dan kebiasaan bangsa ini. Tiga jam sehari dengan 3 mata kuliah, saya pikir cukup. Di sini saya harus agak rileks biar tetap kesehatan terjaga. Continue reading

Le Château de Chambord

Le chateau atau kastil (bahasa Indonesia) atau juga castle (bahasa Inggris) yang menurut kamus Oxford Advanced Learners Dictionary artinya sebagai berikut: “a large strong building with thick high walls and towers, built in the past by kings or queens, or other important people, to defend themselves against attack”atau kira-kira “sebuah bangunan yang kokoh dan besar dengan dinding-dinding dan menara-menara yang tinggi dan tebal, yang dibangun oleh para raja dan ratu di masa lalu, atau orang-orang yang penting, untuk mempertahankan dirinya dari serangan (pihak-pihak yang memusuhinya)”. Dan kastil Chambord yang dibangun oleh Raja François I ini, konon katanya kastil terbesar di Perancis dan menjadi tujuan pertama dari studi ekskursi tim Cours d’Ete.

Continue reading

Bagnoles de l’Orne

Itu nama salah satu kota yang dikunjungi pada ekskursi hari ke-3. Kalau dilafalkan “banyol-deu-lor-neu”. Tapi tentu saja untuk bukan banyolan. Karena kota “banyol” yang dingin ini sangat indah. Di sekitarnya ada hutan-hutan kota yang terjaga dengan baik. Jalan sedikit ke pusat kota, selain ada tempat-tempat makan dan pertokoan, juga ada danau dan taman yang indah. Hari minggu, di kota-kota kecil di Perancis, selalu sepi. Tidak di Nancy, tidak di kota “banyol”.

Continue reading

Les Oiseaux de Mont Saint Michel

Ada dua jenis burung yang tampak terbang ke sana kemari di Mont Saint Michel. Yang pertama dan banyak saya pikir burung camar (seagull). Burung ini tampak sangat indah dengan bulunya yang putih dan sayap abu atau hitam. Paruhnya agak panjang dan kuning. Burung-burung itu hidup di sana. Sesekali mereka terbang indah sekali, melayang-layang di atas Mont Saint Michel. Burung ini pun rupanya dijadikan pula ikon di salah satu restoran di Saint Malo, dimana kami makan. Makan di Saint Malo? Jangan tanya! Itu tempat wisata terkenal. Sebagai gambaran, untuk sekaleng Lipton tea ukuran biasa bisa seharga 3 €, belum termasuk pajak sebesar 7%. Ya, sekitar 37 ribu Rupiah!!!

Continue reading

La Tour Eiffel

Bahasa Perancis memang unik. Saya sering bilang pada teman-teman, jangan-jangan orang yang pertama membuat bahasa Perancis ini ada adalah para seniman, sebab di dalam bahasa tersebut banyak aspek “seni”-nya. Banyak hal yang menarik yang tidak ditemukan di dalam bahasa kita, yang relatif simple. Sebagai contoh, perihal “artikel” dimana dalam bahasa Perancis, sebuah kata benda pasti dikategorikan sebagai “masculin” (=jantan, dibaca: maskulang) atau “feminin” (=betina, dibaca: feminang). Seperti kata untuk judul di atas “Tour”. Dia bisa mempunyai arti yang berbeda hanya karena artikel yang diberikan berbeda. Jika digunakan “La” (=feminin) seperti judul di atas, maka artinya menjadi “Menara”, sementara jika digunakan “Le” (=masculin), maka artinya menjadi “Kesempatan” atau “Turn” (dalam bahasa Inggris). Misal: “C’est le tour des etudiantes!” Artinya: “Sekarang saatnya kesempatan para pelajar perempuan!” Akan bingung jika kita hanya tahu potongan kalimat tanpa tahu konteksnya, misal: “votre tour”, apakah ini berarti “kesempatan anda” atau “menara milik anda”. Ya, begitulah sedikit perihal bahasa Perancis. Continue reading